waspada penipuan saat umroh

Waspada 5 Modus Penipuan Saat Umroh di Mekkah dan Madinah

Kota Mekkah dimana baitullah berada disebut juga dengan tanah haram. Dalam bahasa Arab kata haram diturunkan dari kata haruma yang artinya terlarang, saat seorang muslim berada disana ada banyak aturan yang tidak boleh dilanggar.

Meskipun begitu, ada sedikit orang yang tidak menghiraukan larangan ini dan malah melakukan perbuatan dosa berupa penipuan atau scam di wilayah Kota Suci Mekkah, bahkan ada yang nekat melakukannya di mataf (area terbuka) Ka’bah yang merupakan bangunan suci.

Waspada terhadap penipuan yang mungkin akan kita temui bisa menyelamatkan kita dari kerugian materi, fisik maupun psikis. Apalagi kita akan datang ke Arab Saudi untuk umroh mandiri yang tentunya tanpa pendampingan dari tour leader.

Berikut ini saya sebutkan beberapa modus penipuan atau scam yang umum terjadi saat di Kota Mekkah berdasarkan pengalaman saya sendiri dan teman-teman di komunitas.

Membantu untuk mendekat dan mencium Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang yang terletak di salah satu sudut Kabah. Mencium Hajar Aswad termasuk ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Namun kondisi mataf yang selalu ramai dan berdesakan membuat sebagian orang jadi pesimis dan takut untuk bisa menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Namun kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian oknum jamaah untuk mencari keuntungan.

Oknum jamaah ini biasanya merupakan Warga Negara Indonesia yang bermukim disana dan mendatangi seseorang secara berkelompok sekitar 3 – 5 orang dan menawarkan untuk membantu mendekat ke Hajar Aswad. Masalahnya, tidak ada akad atau perjanjian tentang pembayaran jasa ini diawal mereka menawarkan bantuan.

Sebagian besar korban akan kaget setelahnya karena diberitahu jika dia harus membayar nominal yang tidak sedikit untuk setiap orang yang membantunya ke Hajar Aswad. Biasanya mereka mematok tarif sekitar 500 Riyal atau suka-suka mereka.

Jadi, sebaiknya tolak saja penawaran ini seperti yang pernah saya lakukan. Hukum menyentuh Hajar Aswad adalah sunnah sedangkan memaksakan ke Hajar Aswad dengan berdesak-desakan ada kemungkinan untuk menyakiti jamaah yang lain. Bukankah tidak menganggu seorang muslim adalah kewajiban.

Scam Tukang foto di Jabal Rahmah

Bukit batu di padang arafah ini merupakan salah satu destinasi favorit jamaah umroh dari Indonesia saat berada di Kota Mekkah. Biasanya jamaah akan naik ke bukit bebatuan yang tidak terlalu besar tersebut.

Nah, saat berada dibukit tersebut kamu kemungkinan akan didekati seseorang yang membawa kamera dan biasanya juga dilengkapi dengan sorban. Mereka akan menawarimu untuk difoto, dengan sangat memaksa kalau menurut saya meskipun tidak paham benar apa yang mereka omongin.

Saran saya, saat didekati kamu harus tegas menolak, kalau perlu dengan suara agak keras. Karena jika diam, bisa saja kamu langsung di foto dan mereka meminta imbalan dengan nomimal yang tidak masuk akal.

Saat umroh mandiri saya sendiri tidak mengagendakan ke Jabal Rahmah, karena dari yang saya ketahui tidak ada riwayat shahih yang menyebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya pernah naik ke jabal Ar-Rahmah, sehingga saya pribadi kurang tertarik.

Membantu Tahallul

Setiap selesai umroh kita diwajibkan untuk melakukan tahallul atau memotong rambut. Ini sebagai tanda berakhirnya masa ihram dan rangkaian ibadah umroh.

Mereka yang melakukan modus ini biasanya berada di pintu keluar jamaah yang telah melakukan Sa’i. Mereka akan menawarkan gunting untuk memotong sebagian rambut ditempat. Setelahnya kamu akan dimintai uang dengan nominal yang ga masuk akal.

Bagi laki-laki sebaiknya melakukan tahallul di barber shop yang banyak di sekitar komplek Abraj Al Bait atau Clock Towers dengan harga 20 – 30 riyal saja atau sesuai penawaran. Saya kemarin tahallul di dalam hotel karena lebih nyaman dan hemat karena ga bayar.

Taksi gelap atau non-resmi

Selama umroh mandiri saya selalu menggunakan taksi untuk bepergian jarak dekat ke lokasi yang tidak terdapat transportasi publik seperti bus. Saat memilih taksi pun saya selalu memilih taksi resmi disana yang berwarna putih atau hijau itu.

Selain taksi resmi, di dua kota suci Mekkah dan Madinah juga banyak sekali taksi gelap atau non-resmi yang berseliweran di jalan maupun mangkal di keramaian.  

Tidak ada masalah jika kamu memang butuh taksi cepat dan tidak menemukan taksi yang resmi, kamu bisa saja menggunakan taksi gelap. Tapi ingat, kamu harus menawar dan wajib deal harga sebelum masuk ke mobil. Jika tidak siap-siap untuk digetok dengan harga tinggi.

Sebenarnya, baik taksi resmi maupun yang gelap harganya sesuai dengan kesepakatan di awal. Meskipun dilengkapi dengan argo meter, driver taksi resmi tidak menjadikannya sebagai acuan tarif.

Selain itu, ada juga pesan dari teman-teman yang mukim disana jika saat naik taksi, apalagi taksi gelap disarankan bagi perempuan untuk masuk paling terakhir dan keluar paling awal. Saya sendiri tidak tahu persis alasannya tapi tidak ada salahnya dilakukan untuk kehati-hatian.

Scammer dengan meminta bantuan

Salah satu modus penipuan atau scam yang cukup sering saya lihat sendiri selama di Mekkah adalah upaya penipuan dengan modus meminta bantuan atau sumbangan.

Jadi, mereka biasanya terdiri dari 1 atau 2 orang yang tiba-tiba mendatangi kita waktu itu. Biasanya berbicara dalam Bahasa Inggris dan meminta bantuan berupa uang untuk makan dan transportasi, mereka berasalan telah kehilangan dompet atau tas mereka.

Jika menemukan orang-orang seperti ini sebaiknya di skip saja tidak perlu diladeni. Karena jika mereka benar-benar kehilangan bisa meminta bantuan kantor polisi terdekat. Kemudian jika mereka memang benar lapar, mereka semestinya bisa pergi antri ke lokasi pembagian makanan gratis di sekitar Masjidil Haram yang bisa ditemukan di dekat Gate 84.

1 komentar untuk “Waspada 5 Modus Penipuan Saat Umroh di Mekkah dan Madinah”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top